Memang nikmat namun aku terus merasakan kesakitan, dimasukin penis segede itu,“aaaahh om…sakit om……aaaakkh….oohhh….aaaaaaaahhhh…oooouuugghh….”Keringat om Yoyok jatuh bercucuran membasahi tubuhku. Bokep montok Tante Susi selalu menuruti apa saja yang aku minta. Dia tidur disampingku mengompres dan memberi makan minum obat hingga badanku terasa enakan.Setelah 2 hari berlalu demamku turun juga, aku sehat kembali tapi harus butuh istirahat. Lama sekali tante mengidam-idamkan anak perempuan, namun setelah ada aku dia senang sudah tidak berharap lagi. Aku yang terbiasa dengan om kesana kemari tiduran bareng di depan tivi. Aku terus memendam kepiluan hidupku ini sendiri sampai saat ini. Aku tidak keluar kamar selama seharian, mbak Sumi pembantu tante masuk ke kamar melihat aku kesakitan. Aku tidak tahu jika om masuk ke kamarku, dia membelai rambutku hingga aku terbangun.“udah enakan ya Tar?”“ee..udah om…” sambil sedikit menjauh dari om Yoyok.“obatnya harus tetap kamu minum ya?”“iya om masih aku minum kok…”Aku ketakutan karena om Yoyok terus mendekati aku.




















