Tawaran Teman Baik: Menginap Di Rumahku Untuk Pria Arab Tunawisma

Aku bersyukur,mereka tidak datang sejak tadi mengingat tempat kami berkarya tadi relatifsangat terbuka. Bokef Kami terdiam, menatap pemandangan basah disekitar kami. Kini matanya terbuka, dipandanginya aku dengan sorot yang tak bisa kulukiskandengan kata-kata, lalu dengan cepat mulutnya menyambar mulutku. Kamirapikan lagi baju kami berdua. Saat itu gerimis mulai turun. Sedikit ekspresinya menandakan kekagetannya. Hari itu hari libur sekolah. NamanyaEnno, dia seorang penyiar remaja yang cukup dikenal di kotakecil itu, pada masa itu. Kujilatilehernya, aku cupang pangkal lehernya.Irama hujan seolah menabuhi apa yang kami lakukan. Saat tanganku berpindah ke arahcelana jeans-nya, Enno tak melarangnya. Kumajukan kaki kiriku ke arah selangkangannya, kutundukkan kepalaku dan kujilati puting susunya, kusedot-sedot dengan kekuatan penuh seperti dendam pada sang hujan kenapa baru sekarang aku dikenalkan dengan kenikmatan seperti ini. Pandangannya agak meredup, lalu dia memelukku,satu kecupan mendarat di bibir tebalku, sesaat kemudian kulihat Gendhuktersenyum penuh arti dan matanya seolah ingin mengatakan sesuatu. Gendhuk diam saja, Untuk beberapa saat dia memandangi mukaku yang hancurseperti

Tawaran Teman Baik: Menginap Di Rumahku Untuk Pria Arab Tunawisma

Related videos