Tak kuhiraukan lagi amplop putih yang kuletakkan di meja tadi.Sepanjang jalan kusesali ketololanku, pantas saja sejak pertama bertemu aku merasakan wajah itu tak asing lagi dan serasa begitu dekat kukenal, pantas saja aku merasakan rasa aman saat dalam dekapannya sebagaimana kulakukan dulu kalau berantem dengan Devi Om Hari justru lebih sering membelaku daripada anaknya.Bayangan masa kecil nan bahagia terpampang jelas dalam benakku, semenjak kecil bahkan hingga SMA aku dan Devi tumbuh bersama, sering aku nginap dirumahnya kalau hari libur, begitu juga dia. Bokep barat Kalau tidak ada hal yang istimewa, begitu berpisah dengan tamuku terlupakan sudah apa yang baru saja kami jalani.Dia memperkenalkan diri dengan nama Yanto, umurnya mungkin lebih 55 tahun, jadi seangkatan dengan papaku.Kami ngobrol ringan, meskipun dia sudah berhenti merokok namun mengijinkan aku untuk merokok. Pak Yanto orangnya terlihat ramah dan sabar, 20 menit ngobrol dengannya aku semakin suka dengan pembawaannya yang tidak buru buru. Begitu juga kalau dulu sering memandikanku, kini kembali dia memandikanku




















