Tapi aku tidak dapat menolak. Bokep hijab Dia adalah Nyonya Hana. Singkat cerita, kami pun saling cocok.Sejak awal bulan Juli, kami pun sepakat untuk menjadi pasangan majikan dan budak. Rasanya seperti diiris dengan pisau. Kedua tanganku terikat ke atas dan kakiku pun sedikit terangkat ke atas, sehingga aku hanya dapat bertumpu pada ujung jari-jari kaki.Nyonya Hana lalu mengambil cambuk dan mencambuk tubuhku sekitar 30 cambukan keras. Wanita-wanita yang kebetulan melihatku, tersenyum menahan malu. Mataku sudah berkunang-kunang. Jangan siksa saya lagi, Nyonya..!” aku merintih memohon belas kasihan Nyonya Hana.Dia hanya tersenyum.Nyonya Hana lalu memiringkan lilin yang tadi dinyalakannya ke arah pantatku yang terbuka. Namun tentu saja aku tidak dapat makan seperti orang biasa. Tapi sekali lagi, aku justru menikmatinya.Tidak berapa lama, Nyonya Hana benar-benar meninggalkanku sendirian di dalam hutan. Dia tidak berhenti sampai di situ. Nyonya Hana lalu mendekatiku. Aku adalah seorang mahasiswa semester akhir. Malam itu aku disiksa dengan cara-cara yang teramat sadis dan keji.




















