No return point. Ia mengucapkan terima kasih.“Sekarang mau kemana? Bokep india Kubisikkan.“Kita selesaikan bersama-sama dengan lagu ini”.Ia pun mengangguk. Aku tahu sebenarnya dia ingin aku mengatakan tidak, namun kalaupun kujawab “tidak” dia juga tidak akan percaya.“Eehhngng, ..” Ia mendesah ketika lehernya kujilati. sudah habis untuk hari ini,” jawabnya.“Saya juga mau pulang. Selama ini aku sekedar ingin akrab saja tanpa ada keinginan untuk macam-macam. Ooouuhh. Kucium bibirnya, ia membalas dengan lembut. Ia duduk di depanku. Ia tersenyum kecil.“Biasanya orang yang kuat makan pedas nafsunya gede,” komentarnya.Aku hampir tersedak mendengarnya. Boleh saya duduk di sini?” sapaku. Mungkin karena situasi di dalam rumah dan udara dingin. Kugesek-gesekkan di bibir luarnya sampai terasa keras sekali dan kutekan lagi, namun masih membentur tembok lagi. Ia mengelak dan berdiri berjalan ke arah kulkas di dalam kamarnya. Lama kelamaan akupun mulai menjaga jarak dan akhirnya aku berpisah dengannya secara baik-baik setelah kami berbicara semalam penuh diselingi percumbuan yang sangat panjang. Akibatnya maka keringatpun mulai menitik
