Dan Sofi memang sudah mengetahui hal itu, kamipun sampai di rumahku. Langsung saja aku mengahmpiri dan berkata” Sudah lama nunggunya… ” Diapun menjawab singkat” Baru saja… ” Katanya sambil menunduk, mungkin dia tidak berani memandang wajahku.Di sana aku melihat wajah Sofi yang semakin kurus saja.Mungkin karena rasa simpatiku itu, aku menurut saja ketika dia bilang dia mau ke rumahku.Sebenarnya aku sudah mempunyai sebuah rumah minimalis yang aku hasilkan sendiri dari hasil pekerjaanku. Bokepindo Diapun memejamkan mata sambil terus mendekap tubuhku. Dengan orang yang telah di pilih orang tuanya. Bagai penunggang kuda Sofi menghentak-hentakan penisnya padaku.” Oouugghh…aaggh..aaghhh…aaaggghhh…aaagghh…aaagghh..ya..ya..ya…” Begitu terus Sofi mendesah, bahkan sesekali dia memutar pantatnya di atas penisku.Di saat seperti itu aku sudah tidak dapat menahannya.” Aaaauuugghhh…..oouugghh…aaagghh…aku..nggak..ku..at..Sof…oouugghh… ” Kemudian aku balik tubuh Sofi yang berada di atasku.Dengan sekuat tenaga aku tancapkan penisku dan menggoyangnya dengan penuh semangat” Aaaauuuwww…Mas…Sof…am..su..dah…aaaagghhh… ”Dia merengkuh tubuhku dengan eratnya.Akupun mencapai klimaks seperti yang baru saja Sofi alami, dengan menekan penisku lebih dalam dan




















