Titik Jatuhnya Pantat, 23km Dari Pangkalan

“Loh, Kiki ga bisa! Ia kemudian mendorongku jatuh ke kasur, Candra segera menindihku, lalu kembali menciumi bibirku hingga beberapa saat hingga kemudian ia melahap susuku.Aku mulai takut ketika Candra mulai membuka kakiku, ia mulai menjelajahi liang vaginaku dengan jarinya. Bokep hijab Penisnya besar sehingga memenuhi semua rongga mulutku. Ia memelukku erat, hingga ia benar-benar tidak tahan lagi. “Tenang… Santai dulu… Duduk gih…”, katanya sambil menunjuk ke arah kasur. “Hahaha, enak saja…”, jawabnya membuatku sangat-sangat marah, ingin sekali aku melempar laptopnya itu. Mendengar itu aku kembali lemah, tidak ada yang bisa kuperbuat kecuali kembali mengocok penisnya.“Nah gitu dong…”, kata Chandra. Setelah memakai kondom tersebut, Candra langsung saja kembali menidihku, aku hanya terdiam, kututup mataku, aku tidak bisa berpikir apalagi yang harus aku lakukan, kecuali pasrah membiarkan Candra menyetubuhiku hingga ia puas.Candra mulai memasukkan penisnya yang terbalut kondom le dalam vaginaku, sedikit sakit, sepertinya ukuran penis miliknya sedikit merobek dinding vaginaku.

Titik Jatuhnya Pantat, 23km Dari Pangkalan

Related videos