Dan untuk itu Jay bersedia berkorban, karena hanya dialah yang terdekat dengan Chie, selain aku. Bokef Jay bangkit berdiri dan menghampiriku. Oh God.Jay memang harus diakui memiliki hati dan jiwa yang sungguh luar biasa. “Chie…” desahku, mengusap ubun-ubun kepalanya. Karena Chie adalah seorang sahabat. Dan kubiarkan Jay larut dalam lamunannya. Ah, Jay.Dua bulan lamanya Chie berusaha merayuku untuk melakukan hubungan seksual, namun yang didapatinya hanyalah keteguhan hatiku dan penolakanku, aku mengakui, bahwa aku sering tergoda dan nyaris tak berdaya, namun kenangan atas persahabatan itulah yang mungkin kurang diperhitungkan oleh Chie dan Jay. “Aku juga, Chie. Aku bangga, karena suaminya adalah seorang bule yang benar-benar bule, yang “open minded”. Meninggalkan Jay. Perasaan yang hilang saat aku terpaksa menarik keluar batang kemaluanku dan menyemburkannya di atas perut gadis-gadis itu. Aku mengenalnya sejak pertama kali kuliah. Dan kubiarkan Jay larut dalam lamunannya. Aku benar-benar ada masalah dengan Papa, jadi aku nggak bisa keluar.” Ah, hanya segitu saja?




















