aah, aku semakin deg-degkan. Bokep ojol “Atau..”, Kak Tina memandangku, lalu tersenyum lebar, “Kamu mimpi basah ya, Sapto?”. Bu Rochim pulang.Serentak kami berdiri. Kali ini sensasi yang kurasakan tidak hanya dada Kak Tina yang menekan punggungku, juga sebentuk gundukan hangat di pangkal pahanya menyentuh pantatku. Bu Rochim mencemaskan keadaannya. Malu.Namun pengalamanku hari itu dengan Kak Tina membuat aku tambah penasaran mengenai seks. Dia hanya memberikan Kho Ping Hoo untukku. Muka dan kepalaku memanas. Bolak-balik saja aku di samping Kak Tina. Aku saat itu berusia hampir 15 tahun. Kak Tina tak pernah lupa mengunci lemarinya. Tinggallah aku sendiri. Pikiranku mendadak kosong, ketika punggungku menyentuh dadanya. “Kak, Saya bisa pinjam nggak?”. Seerr, kejantananku sakit sekali rasanya. Astaga, memang basah! Kuingat cerita Nick Carter yang kubaca beberapa waktu yang lalu. Sampai saat ini masih kuingat. Aku tak percaya. Kamipun duduk di pinggir tempat tidur. Pantas, Kak Tina tak mengijinkanku membacanya, pikirku. Saat itulah aku pertama kali melihat vagina wanita dewasa.




















