Bentar.. Bokep asia kok murung gitu si teh, maaf kalau pertanyaan Ifa buat teteh sedih, kangen yah ”“Yah, begitulah Fa, namanya juga suami pasti dikangeninlah apa lagi jauhkan, kamu aja yang bedanya cuman kecamatan tiap hari telponan mesra-mesraan, apalagi teteh yang beda negara.”“Ihh.. Bukannya tadi sudah pulang?” tanya pria yang masih belum bisa aku lihat wajahnya itu.“Arrrggggggghhhttt….”Tiba-tiba terdengar erangan dan lenguhan suara di depan kami, sebuah suara yang keluar dari bibir mungil Ifa. Aku mengarahkan pandanganku ke arah bawah asal suara itu berada, namun yang aku lihat hanyalah meja yang menghalangi pandanganku pada sosok dibawah sana, ia berjongkok sambil kepalanya dan rambutnya diremas Ifa yang terlihat pasrah tubuh bagian bawahnya mengeluarkan suara aneh, suara becek yang khas..“Astagfirullah.. kok murung gitu si teh, maaf kalau pertanyaan Ifa buat teteh sedih, kangen yah ”“Yah, begitulah Fa, namanya juga suami pasti dikangeninlah apa lagi jauhkan, kamu aja yang bedanya cuman kecamatan tiap hari telponan mesra-mesraan, apalagi teteh yang beda negara.”“Ihh..




















