Bu Bekti bisa dibilang ramah, banyak ngomongnya dan senang bercanda dan sampai saat tulisan ini aku buat dia baru mempunyai satu anak, perempuan, berusia 8 tahun walaupun usia rumah tangganya sudah 10 tahun sedangkan aku sudah 30 tahun. Bokep stw Nanti saya jadi ketagihan, lho. Kita ‘kan juga sama-sama wanita.”
Wah, kayak lesbian saja. Mungkin situ juga kalo’ ngeliat, wah pasti kepengen, deh.”
“Ih, saya belon pernah, tuh, Jeng. Aah benar-benar, deh. Malu’ akh.”, sambil tertawa. “Begitulah Bu Bekti. Sebetulnya saya ingin punya satu lagi, deh. Terasa semakin lincah gerakan lidahnya, aku angkat kepalaku dan kulihat Bu Bekti sudah mulai tenggelam dalam kenikmatan, rupanya rasa jijik sudah mulai sirna. Sudah seperti biasanya bila kita menempati daerah perumahan baru, saya dengan sengaja berusaha untuk banyak bergaul dengan para tetangga bahkan juga dengan tetangga-tetangga di blok yang lain. Oh! Tapii.. Setelah kita berdua di kamar, Bu Bekti bertanya kepadaku,
“Bagaimana Jeng? Kujilati keseluruhan permukaan memeknya, gerakanku semakin cepat dan ganas. Aku semakin terbawa




















