Aku bisa melihat dari ujung matanya dia melirik pada selangkanganku yang disitu tampak tercetak jelas penisku yang sudah tegang dari tadi seakan meronta keluar. Bokeb Tanganku meremas-remas bokong indahnya dan jariku mencari lobang duburnya, setelah ketemu aku mempermainkan jariku membuat tusukan-tusukan kecil dan mengobok-obok alat buang air besarnya. Sementara yang lainnya persipan untuk kegiatan pagi itu yaitu jalan-jalan berkeliling. tapi kalau kepepet kan nggak apa-apa” Kataku juga bercanda. Aku tenggelam dengan kerinduanku terhadap Bu Anis. kapan.. dulu.. sam.. “Dod sudah selesai belum?” Dia bertanya. Aku usap punggung mantan guruku dan aku belai rambutnya yang terurai basah. Selangkangannya ditumbuhi rambut keriting yang hitam indah sekali. “Dodo kamu mau mandi ya” Setelah aku toleh ternyata suara itu bersal dari Bu Anis. Sambil melihat sekeliling aku rasa aman maka aku lepaskan semua pakaianku kini tinggal celana dalamku. Namun terdengar dari kejauhan suara yang memanggilku. “Yang benar lho Dod..