Ha.. Ya, cerita kali ini aku sudah beristri. Bokep barat Ha… ha… burungnya besar-besar lho.., dan penuh di mulut gue… ha… ha…” isi emailnya.Sialan.., aku kesal tetapi tersenyum juga melihat isi emailnya. Vaginanya rapat dalam satu garis masih kering. Baunya agak berbeda dibanding Dewi, Santi lebih harum. Telurku dimainkan dengan sentuhan lidahnya yang halus, merambat pelan bibirnya menyentuh burungku, dan dilumurinya seluruh permukaan burungku dengan jilatannya yang sedari tadi terasa hangat. Hisapan mulut Santi yang kuat dan dalam membuat burungku keras sekali dan kadang terasa sakit, namun anehnya Santi pandai mengatur irama, sehingga aku tidak keburu keluar. Kami bertiga cepat akrab, dan sebelum berpisah, masing-masing meninggalkan alamat dan nomor telpon.Empat hari kemudian, Santi menelpon istriku. Dewi lebih banyak ngobrol masalah kehidupan sehari-hari.“Tidak mencoba cari suami lagi Mbak..?” tanyaku dalam obrolan kami.“Ingin sih.., tapi masih trauma Dik Sakti.”“Dua tahun menjanda kan cukup toh Mbak..?”“Betul.., tapi tujuh tahun pernikahan yang kami jalani lebih membekas tuh..!”“Trus ngapain dong kalau malam minggu..?




















