Akhirnya aku diam saja membiarkan Mbak Titis bermain dengan penisku. Payudaranya tidak besar, sama sekali tidak besar. Bokep indo Setelah Mbak Titis keluar dr ruanganku aku segera membereskan celanaku. Aku melirik ke tetek yang sebelah kanan. Ijin terus aja Pak Miiinnn… Setiap bosku keluar kota aku selalu menemani Mbak Titis dan memberinya kepuasan. Payudaranya tidak besar, sama sekali tidak besar. Setelah bersih, Mbak Titis berdiri dan melepas headphoneku. “Mbak… Aku dah mo keluar Mbak… Mphhh…”
Iiiiyyaaaa maasss… mbak juga… aaayooo masss…”
Kupercepat gerakanku. Padahal aku grogi setengah mati takut ketauan boongnya. Aku agak panik karenanya. Aku malu setengah mati. Aku biasa menyebutnya dengan Ibu Titis.Ibu Titis tingginya kira-kira 170cm, bahkan lebih tinggi dari suaminya. Aduh, Pak Min nih ijin melulu deh, umpatku dalam hati. Lidahku semakin liar bermain. Ijin terus aja Pak Miiinnn… Setiap bosku keluar kota aku selalu menemani Mbak Titis dan memberinya kepuasan. “Dimas Kenapa berhenti?”, ucapnya lirih seraya matanya yang sayu memandangku. Aku membungkuk dan mencium lembut
