Hehe..” jawab Jennifer langsung melahap ayam.“Neng Jenni ga bersihin wajah dulu?” tanya juru kunci hutan terheran.“Gapapa kok Mang. Oke, saya percaya sama Neng. Bokep montok Iya Rey, pulez banget gue. Suara apa tuh? Hoeek!.. Umphhfff!!” lenguh Mang Dadang merasakan jepitan dari memek Jennifer Arnelita yang memang menggigit dan sangat nge-grip itu.Mang Dadang memaju-mundurkan pinggulnya yang memompa kemaluan bercelah sempit itu sambil berpegangan pada kedua buah toked ranum Jennifer. KRESHEK!” bunyi suara ikatan tali simpul penjebak ayam hutan milik lelaki paruh baya yang bersinggungan dengan ranting.“Hah! Jennifer, yang mengenakan baju ketat, celana pendek army setengah paha, dan ber-sepatu boot tampak menggendong tas camping yang lumayan besar berisi tetek bengeknya peralatan dan perlengkapan acara mountainering ini.Mereka mulai berjalan memasuki hutan yang terletak di kaki gunung. Sampe banjir gini. Gue jadi konak nih kalo gini caranya.” jerit pilu Jennifer Arnelita dalam hati.“Sa.. Tentunya kalo Neng Jenni masih perawan.




















