Yonopun semakin bernafsu menyaksikan tubuh nyonyanya yang menggeliat karena desakan birahinya dan rintihan-rintihan nyonyanya. Tepat setelah itu Ki Jayapun membuka pintu rumahnya dan menyuruhnya masuk, dan ia menyuruh Yono untuk duduk di bangku. Bokepindo Nikmaaaat,rintih Dewi. Ki Jaya mulai menggeser-geserkan kepala penisnya itu di belahan vagina Dewi serta di kelentitnya. Sementara itu Yono yang sedang berada di teras merasa penasaran dengan pengobatan yang disebutkan oleh si aki tadi, maka dari tempat ia duduk tadi Yono berusaha mencari celah dari dinding bilik. Saat Dewi turun dari mobil, pintu rumah tersebutpun terbuka dari dalamnya keluar seorang kakek-kakek, kakek itu mengenakan celana hitam gombrang, atasannya kakek itu mengenakan kaos oblong putih dan kemeja hitam berbahan sama dengan celananya tanpa dikancingkan serta kepalanya mengenakan ikat kepala batik. Akhirnya Yonopun menurunkan risleting celananya karena ia merasa penisnya yang sudah menegang sempurna terasa sakit terjepit oleh celananya. Ia tidak tahu bahwa minuman yang ia tadi minum adalah teh ramuan yang asli buatan Ki




















