Saya punya ide lain. Dia diam saja. Indo bokep “Baiklah…” katanya.Kemudian saya suruh dia berlutut di tempat tidur. Saya tidur di bawah dan menempatkan dirinya di atas saya dengan posisi membelakangi saya. Saya biarkan beberapa saat sampai ia merasa biasa.Karena adanya rangsangan, ia mulai tenang kembali, berkonsentrasi agar segera bisa orgasme. Ikatan pada kedua tangannya saya lepaskan. “Mmm..”, katanya. Kali ini dia mengeluarkan suara erangan pelan. Rambutnya yang panjang saya tarik ke belakang. Masih belum cepat, mungkin masih terasa sakit.Sempit dan nikmat sekali. Lehernya saya gigit juga, kali ini agak keras. Hanya terkadang terdengar juga erangannya bila dia sudah tidak kuat menahannya. Ia mengerang kesakitan.Mungkin karena marah bercampur kesal kepada saya, dia tidak berkata apa-apa. Melepaskan batang kejantanan saya dari cengkeraman pantatnya dan melepaskan kondom. Saya punya ide lain. Tubuhnya meronta ke kiri dan ke kanan bagaikan binatang liar yang terluka. Rambutnya dikibaskan ke kiri dan ke kanan. Saya pasang kondom pada tempatnya, lalu saya lumasi dengan jelly.“H****
