Tes! Bokep crot Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab umminya. Rumah ini berantakan karena memang Ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya. Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak keaseman, ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.“Sabar Bi, Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Rumah ini berantakan karena memang Ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya. Subhanallah … Alhamdulillah…********Bi…, siang nanti antar Ummi ngaji ya…?” pinta isteriku. Tapi Abi kan manusia biasa. Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu. Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak keaseman, ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.“Sabar Bi, Rasulullah




















