“Jangan,” bisiknya sambil tersenyum. Bokep viral terbaru Wajahku memanas lagi. Cepat-cepat kualihkan pandanganku. Kupejamkan mataku, menghisap buah dadanya, dan memainkan jemariku. Lonjakan-lonjakan jantungku membuat mataku terpejam. Rasa lemon bercampur aroma wewangiannya. Bagiku ini cukup rapi,” kudengar ia berkata dari belakang. Ia mendesah saat kutemukan puting buah dadanya. Tapi akhirnya, dengan memejamkan mata, kugerakkan pinggulku, maju dan mundur. Asal jangan tiga kali menginjak kakiku.”
“Mungkin lebih.”
“Ayolah. “Shit,” bisikku, membuka mata, menundukkan tubuhku, lalu menciumi buah dadanya. Ia melepaskan tangannya. Belum.. “Jangan. “Jangan menjauh.” Aku menoleh dan memandangnya. Dengan gerakan yang mengesalkan, ia lalu mendorong tubuhku menjauh menggunakan kedua tangannya. Kupejamkan mataku. Kutarik bra-nya ke bawah, lalu dengan rasa yang tak karuan kukecup puting buah dadanya. Yang kurasakan selanjutnya adalah birahi yang memuncak. Akhirnya kubuka pintu mobil dan melangkah keluar. “Kamu marah?” kudengar ia bertanya. Aku tak punya alamat, tak punya nomor telepon yang bisa kuhubungi untuk mencapainya. Aku merasa malu sendiri.
