Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Viona mendesis, “Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Bokep montok Resty langsung memegang kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi.Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. “istriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat Mas dan Mbak Resty bergulat setelah ngobrol dengannya.”
Loh, aku heran, dari mana Viona nampak kami melakukannya? Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Agus langsung menambahkan, “Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas.” katanya tanpa malu-malu.“Begini saja Mas,” tanpa harus memahami perasaanku, Agus langsung melanjutkan, “Aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..?”
“Acara apa Gus..?” tanyaku penasaran. Aku semakin terangsang, Resty juga semakin bergairah. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang milik Viona. Atau mungkin karena istriku yang supel, sehingga cepat akrab dengan mereka. Tiba-tiba Viona memelukku sekuat-kuatnya.
