Akhirnya Ku Mati Karena Nafsu Kita Yang Tak Tertahankan – Bagian 2

Sementara Tante Amanda pergi membawa Bobby, aku dan Lidya duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yg menunggang kuda dgn gagah. Vidio porno “Ada apa, Lin?” tanyaku polos.“Ohh..”, Lidya mengeluhh panjang sembari menggelimpangkan badannya ke samping. “Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.“Kenapa kau menciumku..?” tanyaku polos. Sedangkan Lidya malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dgn berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Seakan Lidya berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Aku memang terlahir dari keluarga yg bisa dibilang cukup berada. Namun sama sekali aku tak merasakan apa-apa.Dan sikapku tetap dingin meskipun Lidya sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Antara lima dan enam tahun. Namun Lidya tampaknya juga tak peduli. Seperti ada denyutan yg hangat. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya.

Akhirnya Ku Mati Karena Nafsu Kita Yang Tak Tertahankan – Bagian 2

Related videos