Garis setrikaannya masih terlihat. Bokep barat Ayo cepat ia hampir selesai membersihkan belakang paha. Bagiku itu sudah jauh lebih nikmat daripada bercerita. Bau tubuhnya tercium. Ah.., wanita yang lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku.“Buka bajunya, celananya juga,” ujar wanita tadi manja menggoda, “Nih pake celana ini..!”Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi. Dadaku mulai berdegup lagi. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Masih melongo.“Itu jendelanya dirapetin dikit..,” katanya lagi. Ia kerja di sana? Anggap saja tiap-tiap baju sama dengan jumlah kancing bajuku: Tujuh. Eh.., kesempatan, kesempatan, kesempatan. “Ini..,” kutunjuk pangkal pahaku.“Besok saja Sayang..!” ujarnya.Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Makin lama makin jelas. Ah.., wanita yang lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku.“Buka bajunya, celananya juga,” ujar wanita tadi manja menggoda, “Nih pake celana ini..!”Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi. Lalu ia kembali memijat pangkal pahaku. Astaga. Membuang napas. “Ya itu.”Ya ampun, aku membayangkan suara itu berbisik di telingaku
