Tiba-tiba aku ada ide untuk menahan kedua anak ini.“Hai, bagaimana kalau kalian makan siang di sini. Ah, dasar perempuan tua yang nggak tahu diri, makian dari hatiku untukku sendiri. Bokep jilbab Aku sedang mengiris sayuran ketika tahu-tahu Donny sudah berada di belakangku. Kini 3 lubang erotis yang ada padaku semua dijejali oleh nafsu birahi mereka. Tapi jangan cari yang ‘enggak-enggak’, ya..”, aku tawarkan makan siang pada mereka.Tanpa konsultasi dengan temannya si Donny langsung iya saja. Sementara mereka buka komputer aku ke dapur mempersiapkan masakanku. Kulihat dengan tenangnya Idang mencopoti celananya sendiri dan lantas meraih kepalaku dengan tangan kirinya, dijambaknya rambutku tanpa menunjukkan rasa hormat padaku yang adalah teman mamanya itu, untuk kemudian ditariknya mendekat ke kontolnya yang telah siap dalam genggaman tangan kanannya. Kok kayanya jauh banget, sih?”.“Apanya yang jauh?, aku tahu maksud pertanyaan Donny.“Iya, Tante pantesnya se-umur dengan teman-temanku”.“Gombal, ah. N’tar deh kalau aku pulang lagi, kubawakan sekeranjang getukmu”.Aku tersedak dan terbatuk-batuk. Sementara blus masih menutupi kepalaku




















