“Gini lho Aryo, ‘ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. Vidio porno Kali ini Aryo berada di atasku. “Eh Den, kamu sama sapa nih?” kata Reza sambil senyum-senyum kepada Aryo. Sepertinya karena aku makan sambel tadi sore, pikirku. “Gimana Den? Kemaluanku sudah tegak berdiri di dalam celana dalamku.Kemudian aku membuka celana dalamnya. “Mas Den, Aryo boleh ikutan nonton?” tanyanya sambil senyum-senyum. Terlihat kemaluannya tegak seolah menantangku. Tak berapa lama kurasakan sesuatu yang hangat mengalir di tenggorokanku, dia ejakulasi. Isinya kok cowok semua?”, tanya Aryo. Ia diam saja. “Aneh banget nih posisinya?” kataku meledek mereka. gimana kalo kita main sekali lagi Mas Den?”, tanya Aryo sambil tersenyum nakal. Kukulum kemaluannya, dan kumainkan lidahku. “Enak aja minjem, ini tuh barang dagangan.”
“Ayolah Jay..”, rayuku.Akhirnya rayuan gombalku membuahkan hasil. Aku bingung, “Oke deh, tapi kamu pinjam aja satu, nonton sendiri aja di rumah, jangan di kamarku”, kataku sambil menyusun rencana untuk minjem VCD porno yang biasa dari temanku.




















