Segera saja tubuhku menyodok2 dengan kuat. Mata kami yg hanya berkata saat itu, apa yg telah terjadi tadi membungkam kami tenggelam dalam pikiran masing2. Bokep india “Santai aja dulu..temenin saya sarapan dulu..” Ntah kenapa pagi itu aku agresif. “Sekali lagi maaf mbak..”
Dia mengangguk pelan sambil menunduk,tetes2 air mata itu tetap berjatuhan dipangkuanya. “Gak papa den..gak papa..”Jawabnya, tangisnya kembali pecah sedetik kemudian, bahunya terguncang-guncang, aku hanya dapat terdiam. Minggu pagi, keesokan harinya, mbak Juminten datang membawa anak perempuanya ke rumah. “Telah telat mbak” Suaraku bergetar menghardiknya. “Wahh keren tu den..tapi butuh modal, bunda mertua saya pinter masak..”Jawabnya semangat. Perutku sangat lapar, aku melangkah keluar kamar. “….mmm…apa yg aden cari..mbak semacam ini, perempuan kampung, gak cantik..dah tua lagi..” Wajahnya lekat2 menatapku. Sekejap saja kami telah berdiri, saling bertatapan dalam kebingungan. ” Mbak temenin saya tidur..”Ucapanku serasa melayang diudara, jantungku berdegup kencang. “Ahhhhh….mbakkk..oooh…shhh..ahhh…”Jeritk u ketika sperma itu menyemprot panas cocok diatas bongkahan pantat bahenol mbak Juminten. “Telah den..mbak telah kapok gak
