Tubuhku sudah basah berkeringat, ditambah lagi cuaca yang cukup gerah.Setelah mencapai klimaks panjang mereka melepaskanku, lalu si Bapak bersarung berbaring di tikar dan menyuruhku menaiki penisnya. Kami melakukan Sanggama yang indah itu berulang-ulang hingga kami benar-benar puas.Sebelum pulang dia mencium bibirku sambil meremas payudaraku , setibanya di rumah aku langsung mengguyur tubuhku yang bau sperma itu di bawah shower , kemudian aku masih juga memainkan memekku sendiri saat mengoleskan sabun di area itu, dan aku yang hypersex pun orgasme lagi, rasanya enak sekali ,lalu tidur dengan perasaan puas. Bokepindo bisa pingsan gua lama-lama nih!”, pikirkuTubuhku kembali ditelentangkan di atas tikar. Untung daerah selanganku sudah penuh lendir sehingga melicinkan jalan bagi benda hitam besar itu untuk menerobosnya, tapi tetap saja sakitnya terasa sekali sampai aku menjerit-jerit kesakitan, kalau saja ada orang lewat dan mendengarku pasti disangkanya sedang terjadi pemerkosaan.Dua penis besar mengaduk-aduk kedua liang senggamaku, si Bapak bersarung asyik menikmati payudaraku yang menggantung tepat di depan wajahnya.




















