Lututnya ditekuk sehingga celananya agak naik ke atas membuat pahanya semakin terpampang lebar. Bokep jepang Eksanti menggeleng pelan sambil membalas membelai rambutku. “Mmm.. Telapak tanganku mencengkram buah dada Eksanti. Saat itu ia memintaku untuk menjemputnya di sebuah wartel dekat pertigaan di seberang kantornya. Tiba-tiba, matanya memandang tajam ke arahku, dengan muka yang agak berkerut masam.“Kenapa, Santi, ada apa ‘yang?”, aku bertanya sambil menarik tanganku dari liang kewanitaannya. Mas yang tanggung jawab, yaa..”, katanya mencoba menuntut penjelasanku lagi. Aku menatap tubuh Eksanti yang membelakangiku.Saat itu dia mengenakan kaos ketat warna kuning yang memperlihatkan pangkal lengannya yang mulus. untuk selanjutnya aku benamkan lagi, masuk.., keluar.., masuk.., keluar..Aku meminta Eksanti untuk membuka kelopak matanya. Meski agak susah namun aku tetap berusaha agar batang kejantananku bisa masuk merasakan jepitan liang kewanitaan Eksanti. Aku merasakan nikmat yang tiada duanya ditambah dengan goyangan pinggul Eksanti pada saat aku mengalami orgasme.Tubuhku akhirnya lunglai tak berdaya di atas tubuh Eksanti.




















