“Oohh.. Bokeb Kaget. Aku semakin ngaceng. Ohh..”. “Ehh.. Sshh…” suara desisan isteriku berulang-ulang. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Jelas salah satu sosoknya adalah isteriku, mana mungkin aku pangling. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Ehhssh.. Aku tahu itu. Tusukk.. Kuhisap-hisap. Gaya anjing rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Pak Minnh.. Suatu kali Mr. Tidak ada. Dan itu sering terjadi karena aku sering bepergian dalam waktu lama pula. Karena penerbangan yang kuambil adalah sore jam 6 dari Surabaya, maka masih sore pula sekitar jam 7.30 aku sudah mendarat dan lalu setengah jam kemudian dengan menggunakan jasa taksi. Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku dan dibarengi dengan ciuman bertubi-tubi. Namun secara psikologis justru sebaliknya, aku mulai dapat merasakan suasana rileks dan tentram. Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. “Ahh.. Yaahh.. Ehhss.. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku.
