“Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yg hanya dibalas dengan senyumannya. Mungkin karena malu Indah segera melepaskan cubitannya. Bokep barat Kubaca satu persatu berkas tersebut dan memilah-milahnya menjadi beberapa bagian. Tanpa komentar sedikitpun aku meninggalkannya menuju kamar mandi sambil membawa pakaian ganti yg telah kuambil dari dalam tasku. Mengantisipasi cubitannya yg menyakitkan, kedua tangannya kutangkap dengan cepat. Kemudian aku mengambil semua berkas dan catatan tentang pekerjaanku dari dalam tas dan meletakkannya diatas meja. “Nggak apa-apa Mbak, cuma mikir kerjaan besok”, jawabku santai. Setelah kukenakan celana pendek kubuka pintu, ternyata yg ada dihadapanku adalah Indah yg telah kembali balik kekamar setelah keluar entah kemana dan berapa lama. Dalam hitungan menit aku mengalami shock kenikmatan. Indah menghentikan babak pemanasan dengan menarik tubuhnya, berbaring terlentang sambil menarik tanganku memberi tanda untuk segera menindihnya dan memasukkan batang kemaluanku pada liang kenikmatannya.
