“Aku tidak mau dia malah menyusahkanku”, cetus Alex merasa aku ini merugikannya. Dokter itu pun langsung memeriksaku ketika Alex meninggalkan ruangan. Bokeb Perutku sedikit mual, demamku yang masih tinggi ini tidak membuat mereka prihatin untuk melepaskanku.Pria lain sudah bertindak lebih dari tadi, mereka mulai melepaskan bra dan celana dalamku. Aku berdoa agar jika aku pergi nanti, semoga Herman dan Chelsea bisa hidup bahagia tanpaku. Ia lalu membelai pipiku, “Cantik banget…”, ia terus memandangi wajahku. Kepalaku masih pusing, penyakitku sudah sangat menyiksa diriku, kembali aku memuntahkan sesuatu yang cair dan bau. Agnes Monica akan segera terhapus dari daftar orang hidup.Alex membawaku ke sebuah gedung besar, beberapa pria menjemputnya lalu mereka berbincang, mungkin sebuah rencana yang akan membuat hidupku lebih menderita. Dan kamar kemudian hanya tersisa aku dan anakku Chelsea setelah Herman berangkat ke tempat usaha.***“Chelsea kembali ke kamar ya ma, mau belajar”, kata Chelsea polos.
