Ayu pun lalu membalasnya sambil memelukku erat-erat.Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Aku mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku.Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Bokeb Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dengan pelan, “Ayu, aku cinta kamu.”Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.“Sshh.. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dengannya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Ayu. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Ayu ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Ayu, mungkin akhirnya pamanku




















