Segera saja aku menyadari ada sesuatu yang berubah. Aku diamkan tanpa bergerak agar dia terbiasa dengan ukuranku.“Ayo bang! Bokep mom Gelas yang ke dua baru terasa pengaruhnya. Baru saja aku mau menghentikan semua ini, tapi Vita malah mulai meledak orgasmenya. Dia terlihat jelas terkejut.“Ya. Teganya kamu?” teriak Vita terdengar hamper menangis, tapi Erina Cuma tersenyum sinis. Aku yakin itu akan terlihat lebih hebat dari pada di dalam video.”“Hanya selama aku diberi kesempatan dengan kamu lagi,” jawab Erina menimpali aE~tantanganku. Aku masih belum merasa mabuk, tapi rasa sakit di hati sedikit terasa hilang.Erina keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arahku. Dia tertawa terbahak. Vita, aku punya sebuah fantasi yang ikin kulakukan. Aku rasa aku butuh waktu 24 jam untuk membuat keputusan drastis.”“Well, aku sudah tahu apa yang akan kulakukan!” potong Erina. Aku tahu itu sangat mengganggu Bob,” jelasnya sambil menggosok kedua lengannya, tapi kemudian ketenangannya sirna dan matanya berkilat marah, “Itu juga sangat menggangguku, tapi aku tidak lari
