Saya cuma minta ini…… ”
Mba Ratna meraih Penisku yang terkulai tak berdaya. “ Oohhh…. Bokef Saya menggigit bibirku sendiri, mencoba mengendalikan aliran darahku yang bergejolak menuju ke arah pangkal paha saya. Saya keluar lagi Pak !” Mba Ratna menjerit puas. Bahkan Mba Ratna malah melebarkan pahanya. Kalau kata orang-orang sih kalau bisa jadi PNS masa depan kita bakalan cerah. Dan saya pun terkapar di sisi Mba Ratna . “ Wahhh… penis Pak Denis memang luar biasa besarnya. Jepitannya masih terasa kuat, seolah-olah ingin meremukkan batang Penisku. Cepetan masukin dong Pak !” rengek Mba Ratna . Saya cuma minta ini…… ”
Mba Ratna meraih Penisku yang terkulai tak berdaya. Darahku semakin mendidih manakala dengan lincahnya jemari Mba Ratna turun ke perutku, membelai bulu-bulu halusnya dan memijat perutku, yang keras dan liat.
