kakak Veronika meraiih tanganku yg satunya lalu menyuruhku memaiinkan ujung pentil buah dadanya. bagiian dalem kemaluannya berwarna merah muda, dan terlihat basah, pun menebarkan aroma khas kemaluan, ada dagiing yg menonjol dii bagiian atas kemaluannya, dan kiinii aqu tahu itulah yg diinamakan kliitoriis, ku lihat juga ada setiitiik lobang yg ternyata itu adalah lobang pipis, diibawahnya ada sebuah lobang kiira-kiira sebesar jemari telunjukku pada saat itu, mungkiin lobang itulah yg diimaksudkan kakak Veronika. Bokeb masiih ku iingat waktu itu buah dadanya masiih belum tumbuh sama sekalii, rata, hanya saja ujung pentilnya terlihat mencuat dgn pembuluh darah tiipiis dan halus dii sekiitarnya. aqu melaqukan hal serupa. kemudiian aqu putar-putarkan jemariku. kakak Veronika merasakan lendir itu lalu mengamatiinya.“iinii apa ya kok liiciin?”. lalu diia me-lapkemaluandan pahanya yg belepotan lendir puncak kenikmatan. aqu lihat kakak Veronika mendesah lebiih keras, diia terlihat menelan ludah, memejamkan mata, sesekalii melihat ke arah kemaluannya.“kenapa kakak, gelii ya?” tanyaqu.“gelii banget dek, coba kamu geseknya lebiih




















