Setelah makan siang, aku dan Andi mengantar mereka hingga ke lobby dan disanalah kami berpisah, Aku dan Andi naik ke atas, tak ada pembicaraan sepanjang jalan ke kamar meskipun di lift Cuma kami berdua, suasana menjadi kaku, hal seperti inilah yang tidak aku inginkan
“Andi apapun yang telah terjadi adalah tidak pernah terjadi, tolong camkan itu demi kebaikan kita semua” kataku pada Andi sambil mengecup bibirnya, sebelum dia masuk kamarnya. Bokepindo Kulihat dia dan dia membalas tatapanku dengan pandangan dan senyum nakal. “nggak apa kok, ntar lagi” kataku menghibur diri sendiri, kudorong tubuhnya dan dia rebah disampingku, dipeluknya tubuhku, dengan tetap telanjang kami berpelukan, napasnya masih menderu deru. Rino kembali mengulum putingku dari satu ke satunya, lalu tubuhnya naik ke atas tubuhku dan mekangkangkan kakinya di kepalaku, disodorkannya penisnya ke mulutku, aku tak bisa menolak karena posisinya tepat mengarah ke mulut, kucium aroma vaginaku masih menempel di penisnya, langsung kubuka mulutku menerima penis itu.




















