Sri berusaha mendorong keluar tubuh saya. Dia meronta-ronta. Bokep jilbab Remasan makin keras, dan menyelusuplah tangan saya ke dalam BH-nya. Lalu saya cium lagi bibirnya.“Kamu pernah melakukan dengan cowok?” bisik saya sambil memainkan lidah di telinganya.“Belum.”Tangan saya bergerak ke bawah, ke celah CD-nya, mengelus-elus semak-semak lembut, dan menggelitik sebuah celah yang telah basah. Gadis yang benar-benar tak layak menjadi PRT. Kesempatan itu saya gunakan untuk meraih tangannya. Sekilas dia memandang saya, lalu memejamkan mata. Saya terus berusaha memberi rangsangan dengan menyusupkan jari saya ke kulit perutnya. Itu yang penting.“Dia saja ya?” Istri saya mendesak. Birahi saya muncul sejak siang. Skandal terus berlangsung di dalam rumah saya. Kami memang butuh PRT yang pintar mengasuh anak. Saya mencoba meraih jemarinya yang tersembul dari selimut. Kami memang butuh PRT yang pintar mengasuh anak. Kalau dia melawan? Timbul keberanian saya. Tak ada perlawanan. Maukah Sri menerima saya? Sri sangat terpukul. Mungkin juga malas mengasuh anak kecil.Entahlah. Sri menggelinjang.




















