Aku menatap tubuh Eksanti yang membelakangiku.Saat itu dia mengenakan kaos ketat warna kuning yang memperlihatkan pangkal lengannya yang mulus. Lututnya ditekuk sehingga celananya agak naik ke atas membuat pahanya semakin terpampang lebar. Bokep indo viral Aku langsung menarik tubuhnya untuk berhadapan denganku. “Mas, pasti kamu menganggap aku cewek murahan, yaa.. Entah dari mana aku mendapatkan kalimat itu, aku sendiri tidak tahu tetapi aku merasa agak tenang dengan pernyataan itu. Kami sama-sama terdiam. “Aku sanggup, Santi”, tegasku. Justru dengan keadaan bra-nya yang longgar karena tanpa pengait seperti itu, membuat payudaranya semakin menantang. “Kamu menyesal, Santi?”, ujarku sambil mencium pipinya. “Pelan maas..”, ujarnya berulang kali, padahal aku merasa aku sudah melakukannya dengan begitu pelan dan hati-hati. Rintihan-rintihan dan desahan kenikmatan silih berganti keluar dari mulut Eksanti. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu,”, jawabku lagi. “Occhh..”, Eksanti semakin kaget ketika tangannya menyentuh kejantananku yang telah tegak menegang.“Kenapa, Santi?”, aku bertanya pura-pura tidak mengerti. Mas..”, jerit Eksanti panjang.




















