Sekarang tinggal menunjukan padanya secara eksplisit.“Kenapa.. XNXX Jepang Ya nggak juga sih.. Pak Hendra dan kamu diam-diam saja” Aku berbicara dengan tegas dan singkat.Yang jelas aku ingin cepat-cepat meninggalkan ruangan toilet wanita ini. Sudah 4 tahun”
“Istriku sedang hamil,” lanjutnya lagi, “Hamil tujuh bulan bu”jawabnya lagi tanpa ditanya.Betul-betul terlihat gugup sehingga dia menjawab sesuatu yang tidak kutanyakan. Suasana ruangan kantorku yang sudah kosong ini mirip sekali dengan suasana tadi siang pada jam istirahat.Lenggang dan nyaman membuat aku merasa kembali rileks. Jakunnya terlihat bergerak menelan ludah. Kuyakin Bramanto tidak akan sanggup menolak keinginan-ku. Mulai dari nikmatnya air dingin dari shower tadi pagi, kemudian orgasme yang penuh sensasi tadi siang, lalu terakhir adalah suguhan nafsu yang penuh keindahan yang diperagakan dengan sempurna oleh Diana dan Nina diatas wastafel itu.. Aku dan Hendra kemudian terlibat perbincangan (lebih tepatnya pergunjingan) seru tentang kejadian yang sama sekali tidak disangka tadi (bagi Hendra mungkin sudah disangka karena mereka memang niat mau ngintip).




















