Dan aku ikutin gerakannya itu. Yuli sepertinya mampu mengimbangi permainanku. Bokeb Mendapat serangan mendadak gitu aku cuma bisa merem-melek keenakan. Semakin cepat gerak tariannya, semakin cepat pula jari-jariku menggesek meki dan memijat-mijat clitnya. Karena dia maksa, ya udah aku setujuin aja. gileee sempit banget meki dia.“sayyyyyy kontol kamu gede bangetttt, pelan-pelan masukinnya sayyyang…..” katanya.Aku masukin kontol aku pelan-pelan, kocok maju mundur, baru setengah kontiku yang masuk. Jariku mengelus-elus lembut mekinya yang sudah mulai basah. Kita kenalan, namanya Yuli, dia penari dan lagi mau garap pementasan tari di Jakarta. Bibir Yuli terus menyusur ke bawah, ke perut, dan terus sampai ke konti. Tubuhnya condong ke depan, badannya mengejang….“Sayyyyy aku ga tahaaaaannnn, aku moooooo keluarrrrrrrrrrr, akhhhhhssssshhhhhh terussssss” belum selesai dia bicara tubuhnya tiba-tiba mengejang, dan tanganku merasakan leleran cairan kenikmatan dari vaginanya…….. “Sayang, aku mau keluarrrrrr…”“Sama sayyaaaanggg, aku juuuuuggga. Kugesek-gesek memeknya pelan-pelan, aku tidak ingin memasukkan jariku ke mekinya, karena biasanya perempuan ga suka jari tangan masuk ke mekinya.




















