“Mustahil gak ada apa-apa. Senyum yang paling aku sukai pada dirinya. Bokep barat Lalu duduk sambil menatapku… memandang dari ujung kaki sampai kepalaku. Saya…saya ingin menyayangi Bunda lebih daripada sayangnya anak kepada ibunya.” Aku tersenyum. Aku malah jadi curiga. Katakanlah usaha suami baruku itu segala dikerjakan sendiri. Kenapa aku tidak mencari jawaban pada dirinya langsung, tanpa harus bertele-tele memikirkannya? Hanya sesekali aku memeriksa persoalan keuangannya. Menurut perkiraanku, suamiku baru akan pulang sekitar seminggu lagi, bahkan mungkin lebih lama lagi.“Nanda keliatan gembira banget,” kataku waktu kami sudah mulai makian,
“Ada apa nih ? Serta hanya sesekali Yadi turun ke lapangan. Keseharianku di rumah ini lumayan nyantai. “Mustahil gak ada apa-apa. Dan aku bergegas mengenakan kimono, tanpa mengenakan beha terlebih dahulu. Kemudian kembali lagi ke kamarku, mendampingi paket kiriman dari Batam, dari Mami tersayangku. Yang jelas, beberapa detik kemudian ia berusaha “membangunkanku”.“Bun…Bunda….” panggilnya setengah berbisik. Samar- samar aku menemukan jawabannya. tetapi aku tahu, ini tidak boleh.Aku tahu ini harus selalu berbalut
