Ria memang pandai membuat suasana jadi akrab.Selesai makan bubur ayam, aku dan gadis itu kembali berjalan-jalan. Bokep ojol Bukan hanya fisik, tapi juga batinku benar-benar tersiksa. Sementara itu bukan hanya Ria saja yang menciumi wajah dan sekujur tubuhku, tapi kedua gadis lainnya juga melakukan hal yang sama.Sekujur tubuhku jadi menggeletar hebat Seperti tersengat listrik, ketika merasakan jari-jari tangan Ria yang lentik dan halus menyambar dan langsung meremas-remas bagian batang penisku. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Cukup leluasa untuk memandangnya. Ternyata ketiga gadis itli tidak mau melepaskanku. Meskipun mereka merawat dan memperhatikanku dengan baik, tapi dalam keadaan terbelenggu seperti ini siapa yang suka? Aku langsung berpura-pura memandang jauh ke depan, ketika dia tiba-tiba saja berpaling dan menatapku.“Lagi ada yang ditunggu?”, tegurnya tiba-tiba.Aku terkejut, tidak menyangka kalau gadis ini menegurku. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa laki-laki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.“Tunggu sebentar ya..”, kata Ria setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.Dan aku yakin




















