aku keluuaar..” sambil menggigit bibirnya. Mbak.. Bokepindo Mbak Desi pun mau, jadilah aku keluar bersama dia. Busyet, dia tidak memakai BH di payudara yang berukuran 36B. Kami berdua terengah-engah dengan nafas memburu, mencoba memahami apa yang kami lakukan tadi. “Thank’s Mbak..” kukecup kening dan pipinya sambil meremas payudaranya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang.Dan yang membuatku semangat untuk mengejarnya adalah dia juga memberi respon atas kerlingan-kerlingan mataku dan tingkahku. Walaupun dia sudah bersuami dan mempunyai anak satu, tapi keindahan tubuhnya masih kelihatan, ini terbayang dari baju tidur yang dia kenakan tiap pagi, tipis dan tembus pandang, jadi kalau Mbak Desi berjalan aku selalu ada saja acara untuk mengikutinya entah mandi, ke belakang atau entah apa saja yang dia lakukan. Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi.Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ.




















