Saya mengerti kalau nanti Kakak harus pergi. Kamu masih ingin?” Aku menggeleng.Kak Edo mendadak nampak khawatir.“Kenapa?”
“Saya… semalam saya datang bulan.”
“Oh… mens ya?” Aku mengangguk.Kak Edo tersenyum,“Kalau begitu, kita berpelukan saja seharian ini.” Aku tdk tahu harus berkata apa.Untuk sementara, hari- hari ini adalah hari bahagiaku. Bokep viral terbaru Jadi pagi-pagi dihabiskan dengan mencuci celana dalam, daster, dan seprai. Karena aku belum pernah mencintai perempuan, seperti aku mencintaimu. Membuat vaginaku berdenyut. Menancap. Mengambil hatiku. Bawa ke tempat cucian, masukkan ke ember untuk direndam semalam. Aku bukan… aku bukan tuan. Membersihkan bekas-bekas lendirku di meja makan, di kursi, di lantai. Enaknya bukan main.“Enak bukan main….” desah Kak Edo.Ia menjilati vaginaku plus telur itu sampai bersih, lalu menuangkan lagi. Kak Edo menuang lagi. Terpancar. Selangkanganku bersih seperti anak-anak. Jadi, aku menunduk lebih dalam, menggunakan bibirku, lidahku, mulutku. Memakai rambut untuk mengelap penis merah tua, yg kepalanya licin merah muda.
