Perlahan menunduk. Bokep hijab Jangan malah selingkuh …” Teriak salah seorang temannya. Kantornya “x” (nama koranku), khan. Disitulah ada gadis yang memang cantik parasnya, pandanganku tertuju kepada gadis itu, saat itu dia sedang bergerombol dengan temannya yang berkampanye kepada sebuah partai, dia memberiku senyuman kepadaku.Gadis itu dan temannya memakai sebuah kaos partai, yang mana bagian bawahannya dan lengannya dipotong sehingga menyerupai sedang memakai tank top, sedangkan bawahannya dipadu dengan celana panjang ekstra ketat yang berwarna putih.“Mas, Mas wartawan ya?” katanya kepadaku.“Iya”.“Wawancarai kita dong”, Salah seorang temannya nyeletuk.“Emang mau?”.“Tentu dong. Eh dia lebih galak.”“Dibalas lagi dong. Sesekali kurasakan jari jemari Diana merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat.Tubuh kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, namun kami tidak peduli, kami sedang merasakan nikmat yang tiada tara pada saat itu. Hahaha.”Dia ikut tertawa.Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. Gadis ini benar-benar cantik. Aku tersenyum, dan ia pun tersenyum. Saat hendak merebahkannya, setir mobil




















