Aku harus mendapatkannya. Sialnya aku gak bisa mendesah dan teriak. Bokep barat Sialnya aku gak bisa mendesah dan teriak. “Cieeee penasaran, pasti ada maunya.” Goda Adit. Dgn masih terburu-buru, dia menciumi wajahku, bibirku dan memainkan bibirnya didaerah toketku. Dgn tanpa basa-basi aku mendekatinya lalu tersenyum. “Cieeee penasaran, pasti ada maunya.” Goda Adit. Dia menjemur pakaian terakhirnya. Kata ortuku, kasian mereka yg jauh dari orang tuanya. Dia jongkok dihadapanku yg terduduk di atas toilet. Dia pun mau. Tp, aku ga boleh nyerah buat dapetin dia. Mungkin dia khawatir aku beneran teriak. Tengah malam dia keluar kamar dan tungguin aku didapur. Tumben sih teteh tanya-tanya orang yg datang kerumah, biasanya jg cuex.” Lanjutnya sambil cengengesan. “Eh teteh, boleh.” Jawab nya terlihat sedikit kaget mendengar todonganku, lalu dia mengotak atik hp nya lalu menyerahkan padaku. Bisa lebih dari 20 orang kalau dimalam minggu. Aku lalu mengikutinya untuk ketempat jemuran. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yg memang disediakan di atas untuk
