Simbok lagi lagi mengusir burung seakan tidak mendengar ucapanku. Mereka adalah tetanggaku. Bokep ojol Tini naik ke pangkuan Gimun yang bersandar id pohon besar yang ada cekungannya, hingga mereka seperti tersembunyi. Dia tersenyum. Nampaknya mereka sangat buru-buru. Gantian mereka jaga burung. Sejak itu, aku selalu mendapatkan kesempatan ngentot di berbagai tempat sampai liburanku selesai. Aku harus mengambil tempat lebih strategis lagi. Pentilnya masih kecil. Ibu Gimun seperti tersentak dan wajahnya pucat pasi. Kedua anak dan ibu itu sudah berpelukan. Tapi waktu masih banyak dan aku lebih baik mengintai Gimunh dan ibunya saja. Yang laki-laki bernama Gimun berusia 15 tahun. Nampaknya meraka sudah tak perduli lagi kepada sekelilingnya. Setelah memakai celananya, Tini dengan tenang berjalan di pematang sawah menuju dangau mereka yang terbua dengan ketinggian dua meter. Mulanya dia meronta-ronta. “Ya sudah buka saja yang cepat. Nanti simbok marah,” kata Tini. Salah satunya mereka mengatakan Ibu Gimun. Pentilnya masih kecil. Nanti simbok marah,” kata Tini.
