Begitu juga dengan Om Andi, akhirnya dia ejakulasi juga dan memuncratkan spermanya di dalam vaginaku yang hangat.“Aaah.. Om Andi mulai meremas kedua payudaraku bergantian dan aku memilih untuk memejamkan mata dan menikmati saja.Tiba-tiba aku merasa putingku yang sudah tegang akibat nafsu itu menjadi basah, dan ternyata Om Andi sedang asyik menjilatnya dengan lidahnya yang panjang dan tebal. Vidio porno jangan panggil ‘Om’, sekarang panggil ‘Andi’ aja ya, Naya. Om.. Om.. Setelah bersih, gantian Om Andi yang menjilati selangkanganku, kemudian dia mengumpulkan pakaian seragamku yang berceceran di lantai dapur dan mengantarku ke kamar mandi.Setelah mencuci vaginaku dan memakai seragamku kembali, aku keluar menemui Om Andi yang ternyata sudah memakai kaos dan celana kulot, dan kami sama-sama tersenyum.“Naya, Om minta maaf yah malah begini jadinya, kamu nggak menyesal kan..?” ujar Om Andi sambil menarik diriku duduk di pangkuannya.“Enggak Om, dari dulu Naya emang senang sama Om, menurut naya Om itu temen ayah yang paling ganteng dan baik.” pujiku.“Makasih ya Sayang,




















