Tubuhnya mungil, setinggi Agnes, tapi lebih gendut. Bokeb tongkolku dibelai dan dikocok dengan tangan Linda yang putih mulus.Aku mendesis dan membelai rambut Linda. Tinggi badannya nggak lebih dari 155cm. Meskipun sudah melahirkan dan menyusui dua anak, payudara Linda sangat terawat, kencang. Aku merasakan memiawnya berdenyut, dan ada lelehan cairan hangat menerpa bibirku.“ANDREEEEEEWWWWWWW…..AAAAACCCCHHHHHHHHH……”Linda menjerit keras sekali, menjepit kepalaku dengan pahanya, menekan kepalaku di selangkangannya dan berguncang hebat sekali.Tak kusia-siakan lendir yang meleleh itu. “Gila lu ya, masa mau nonton orang lagi ML?”“Ya terserah kamu.Mau pilih mana…?”Rika mencibir dengan senyum kemenangan.Aku dan Linda saling berpandangan. Aku pun terperangah. Dan pantatnya yang membulat indah, sering membuatku ngaceng kalo dia berkunjung.Aku hanya bisa membayangkan seandainya tubuh mulus Linda bisa kujamah, pasti nikmat sekali. Ya, Agnes tentunya, yang semalam telah memberikan servis untukku.




















