Tanggal 25 Oktober 2003 malam adalah merupakan malam yang penuh bahagia sekaligus ujian berat bagiku. Itulah yang mendorongku ke sini Kak” ceritanya panjang lebar sambil meneteskan airmata di pangkuanku.“Sabar sayang, jangan putus asa. Bokeb Kamar Sari ternyata tidak tertutup menunggu kedatanganku. Rasanya aku tak mau malam itu berlalu dengan cepat, tapi itulah hidup dan fitrah yang harus diterima oleh setiap insan.,,,,,,,,,,,,,,,,, Aku tidak mau nanggung resikonya dan tidak tega melihat rumah tanggamu hancur seperti yang kami alami saat ini” komentarnya panjang lebar sambil mencubit pinggangku lalu sedikit bersedih, bahkan sempat keluar air matanya.“Maaf Sari, aku tidak dapat dan tidak mungkin melupakan peristiwa bersejarah kita yang penuh kenikmatan 20 tahun yang lalu itu. Aku lalu ke Banjarmasin dan tinggal di rumah sepupuku. “Sialnya Kak, belum cukup satu tahun perkawinan kami itu, pria yang jadi suamiku itu kawin lagi dengan wanita Banjar sesukunya karena dipaksa oleh keluarganya dan tidak direstui perkawinannya denganku.




















