Ada sekat-sekat, tdk tertutup sepenuhnya. Agar kejadian kemarin terulang. Bokep mom Masih ada waktu bebas 3 jam. Lalu asyik membuka tabloid. Dadaku mulai berdegup lagi. Apalagi yg dapat tertinggal? Ah. Sekenanya saja kubuka halaman majalah.“Tunggu ya..!” ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima kedatanganku. Ia tdk bercerita apa-apa. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh, 42 hore aq turun. Apa katanya nanti? Tetapi berlari. Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Aq perhatikan ia sejak bangkit hingga turun. Ia hanya menampakkan diri separuh badan.“Mbak Iin.., aq mau makan dulu. Kini ia pindah ke paha, agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Tapi mengelap dengan handuk hangat sisa-sisa cream pijit yg masih menempel di tubuhku. Ia terus mengelap pahaku. Sopir menepikan kendaraan persis di depan sebuah salon. Tdk pasang wajah perangnya.“Kayak kemarinlah..,” ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya.Begitu kebetulankah ini? Ayo..!“Mbak.., pahaku masih sakit nih..!” kataku memelas, ya sebagai alasan




















